Kamis, 27 Maret 2014

PENGERTIAN OSEANOGRAFI DAN OSEANOLOGI

Kata Oseanografi di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari kata Bahasa Inggris Oceanography, yang merupakan kata majemuk yang berasal dari kata ocean dan graphy dari Bahasa Yunani atau ―graphein‖ dari Bahasa Latin yang berarti menulis. Jadi, menurut arti katanya, Oseanografi berarti menulis tentang laut.

Selain  Oseanografi  kita  juga  sering  mendengar  kata  Oseanologi.  Kata Oseanologi  di  dalam  Bahasa  Indonesia  adalah  terjemahan  dari  kata  Bahasa  Inggris Oceanology,  yang  juga  merupakan  kata  majemuk  yang  berasal  dari  kata  ocean  dan logia  dari  Bahasa  Yunani  atau  legein  dari  Bahasa  Latin  yang  berarti  berbicara. Dengan demikian, menurut arti katanya, Oseanologi berarti berbicara tentang laut.

Menurut  Ingmanson  dan  Wallace  (1973),  akhiran  grafi  mengandung  arti  suatu proses  menggambarkan,  mendeskripsikan,  atau  melaporkan  seperti  tersirat  dalam  kata Biografi dan Geografi. Akhiran ologi mengandung arti sebagai suatu ilmu (science) atau cabang pengetahuan (knowlegde). Dengan demikian Oseanologi‖ berarti ilmu atau studi tentang laut, sedang Oseanografi berarti deskripsi tentang laut. Meskipun demikian, kedua kata itu sering dipakai dengan arti yang sama,  yaitu berarti sebagai  eksplorasi atau studi ilmiah  tentang  laut  dan berbagai fenomenanya.  Negara-negara  Eropa Timur,  China  dan Rusia cenderung memakai kata Oseanologi, sedang negara-negara Eropa Barat dan Amerika cenderung memakai kata Oseanografi.

Istilah  Hidrografi  yang  berasal  dari  kata  Bahasa  Inggris  Hydrography kadang-kadang  digunakan  secara  keliru  sebagai  sinonim  dari  Oseanografi.  Hidrografi  terutama berkaitan  dengan  penggambaran  garis  pantai,  topografi  dasar  laut,  arus,  dan  pasang  surut untuk penggunaan praktis dalam navigasi laut (Ingmanson dan Wallace, 1985). Oseanografi meliputi  bidang  ilmu  yang  lebih  luas  yang  menggunakan  prinsip-prinsip  fisika,  kimia, biologi, dan geologi dalam mempelajari laut secara keseluruhan.

DISIPLIN ILMU TERKAIT

Secara  sederhana,  oseanografi  dapat  disebutkan  sebagai  aplikasi  semua  ilmu (science)  terhadap  fenomena  laut  (Ross,  1977).  Definisi  tersebut  menunjukkan  bahwa oseanografi bukanlah suatu ilmu tunggal, melainkan kombinasi berbagai ilmu.
Untuk mempermudah mempelajari laut, para ahli oseanografi secara umum membagi oseanografi menjadi lima kelompok, yaitu:
  1. Oseanografi kimia (chemical oceanography): mempelajari semua reaksi kimia yang terjadi dan distribusi unsur-unsur kimia di samudera dan di dasar laut.
  2. Oseanografi biologi  (biological oceanography): mempelajari tipe-tipe kehidupan di laut,  distribusinya,  saling  keterkaitannya,  dan  aspek  lingkungan  dari  kehidupan  di laut itu.
  3. Oseanografi  fisika  (physical  oceanography):  mempelajari  berbagai  aspek  fisika  air laut  seperti  gerakan  air  laut,  distribusi  temperatur  air  laut,  transmisi  cahaya,  suara, dan  berbagai  tipe  energi  dalam  air  laut,  dan  interaksi  udara  (atmosfer)  dan  laut (hidrosfer).
  4. Oseanografi geologi (geological oceanography): mempelajari konfigurasi cekungan laut, asal usul cekungan laut, sifat batuan dan mineral yang dijumpai di dasar laut, dan  berbagai  proses  geologi  di  laut.  Kata  lain  untuk  menyebutkan  oseanografi geologi adalah geologi laut (marine geology).
  5. Oseanografi  meteorologi  (meteorological  oceanography):  mempelajari  fenomena atmosfer  di  atas samudera,  pengaruhnya terhadap  perairan  dangkal  dan  dalam,  dan pengaruh permukaan samudea terhadap proses-proses atmosfer
Pengelompokan  oseanografi  menjadi  lima  kelompok  seperti  di  atas  menunjukkan bahwa oseanografi adalah  ilmu antar-disiplin. Sebagai contoh, proses atau kondisi geologi suatu kawasan laut dapat mempengaruhi karakteristik fisika, kimia dan biologi laut tersebut.

MENGAPA MEMPELAJARI OSEANOGRAFI?

Orang mempelajari oseanografi antara lain karena alasan-alasan berikut ini:
  1. Memenuhi rasa ingin tahu. Di masa lalu, ketika otoritas ilmu pengetahuan masih terbatas  pada  kalangan  tertentu,  hal  ini  terutama  dilakukan  oleh  para  filosof. Sekarang,  di  masa  moderen,  ketika  semua  orang  memiliki  kebebasan  berpikir  dan berbuat  yang  lebih  luas,  mempelajari  laut  hanya  untuk  memenuhi  rasa  ingin  tahu dapat dilakukan oleh siapapun.
  2. Kemajuan  ilmu  pengetahuan.  Mempelajari  oseanografi  untuk  kemajuan  ilmu pengetahuan  banyak  dilakukan  di  masa  sekarang.  Berbeda  dari  mempelajari  untuk memenuhi  rasa  ingin  tahu  di  masa  lalu,  mempelajari  untuk  kemajuan  ilmu pengetahuan dilakukan secara sistimatis dan ilmiah berdasarkan hasil-hasil penelitian atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Kemudian, hasil-hasil dari kegiatan ini dipublikasikan secara luas di dalam jurnal-jurnal atau majalah-majalah ilmiah.
  3. Memanfaatkan  sumberdaya  hayati  laut:  seperti  memanfaatkan  ikan-ikan  dan berbagai  jenis  biota  laut  sebagai  sumber  bahan  pangan,  dan  bahan  obat-obatan. Mempelajari oseanografi untuk tujuan ini secara umum dilakukan berkaitan dengan upaya untuk mengetahui keberadaan sumberdaya, potensinya, cara mengambil dan, dan upaya-upaya melestarikannya.
  4. Memanfaatkan  sumberdaya  non-hayati  laut:  seperti  mengambil  bahan  tambang (bahan galian dan mineral), minyak dan gas bumi, energi panas, arus laut, gelombang dan  pasang  surut.  Berkaitan  dengan  tujuan  ini,  studi  oseanografi  dilakukan  untuk mengetahui kehadiran, potensi, dan karakter sumberdaya.
  5. Memanfaatkan  laut  untuk  sarana  komunikasi:  seperti  membangun  sistem komunikasi  kabel  laut.  Studi  dilakukan  untuk  menentukan  bagaimana  teknik  atau cara atau lokasi untuk meletakkan alat komunikasi itu di laut.
  6. Memanfaatkan  laut  untuk  sarana  perdagangan:  misal  untuk  pelayaran  kapalkapal  dagang.  Studi  oseanografi  perlu  dilakukan  untuk  menentukan  dan  merawat alur-alur pelayaran, serta tempat-tempat berlabuh atau pelabuhan.
  7. Untuk  pertahanan  negara  menentukan  batas-batas  negara.  Studi  oseanografi untuk  pertahanan  negara  terutama  berkaitan  dengan  keperluan  pertahanan  laut, seperti  untuk  menentukan  alur-alur  pelayaran  baik  untuk  kapal  di  permukaan  laut maupun kapal selam, tempat-tempat pendaratan atau berlabuh yang aman, kehadiran saluran suara. Sementara itu, untuk keperluan menentukan batas-batas negara di laut perlu dilakukan  studi oseanografi berkaitan dengan penentuan batas landas kontinen yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan batas-batas negara di laut.
  8. Menjaga  lingkungan  laut  dari  kerusakan  dan  pencemaran  lingkungan  karena aktifitas  manusia.  Berkaitan  dengan  tujuan  ini,  oseanografi  dipelajari  untuk mengetahui  bagaimana  respon  lingkungan  laut  terhadap  berbagai  bentuk  aktifitas manusia.
  9. Mitigasi  bencana  alam  dari laut,  seperti  erosi  pantai  oleh  gelombang  laut,  banjir dan  bencana  karena  gelombang  tsunami.  Bencana  alam  dari  laut  berkaitan  erat dengan  proses-proses  yang  terjadi  di  laut.  Dengan  demikian,  untuk  dapat menghindari  atau  mengurangi  kerugian  karena  bencana  tersebut,  kita  perlu memahami karakter proses-proses tersebut dan hasil-hasilnya.
  10. Untuk  rekreasi.  Sekarang,  kegiatan  rekreasi  banyak  dilakukan  di  laut  atau  daerah pesisir,  seperti  menikmati  pemandangan  laut,  berenang  di  laut,  berjemur  di  pantai, menyelam, berselancar, berlayar. Untuk dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk berbagai  kegiatan  rekreasional  tersebut  perlu  dilakukan  studi  oseanografi.  Sebagai contoh,  untuk  kegiatan  wisata  selam  untuk  menikmati  keindahan  terumbu  karang, perlu  dilakukan  penelitian  mengenai  terumbu  karang  itu  sendiri  sehingga  dapat diketahui lokasi keberadaan tempat-tempat yang menarik. Selain itu, untuk keamanan selama menyelam perlu dipelajari kondisi arus dan hewan-hewan yang berbahaya di lokasi wisata menyelam tersebut.
Indonesia adalah suatu negara kepulauan. Diakuinya konsep wawasan nusantara dan negara  kepulauan  oleh  dunia  internasional  membuat  Indonesia  menjadi  suatu  negara kepulauan  terbesar  di  dunia.  Dengan  wilayah  negara  yang  sangat  luas  dan  sebagian  besar berupa  laut,  dan  memiliki  daratan  berpulau-pulau,  maka  bagi  Indonesia  mempelajari oseanografi menjadi sangat penting. Banyak sumberdaya alam Indonesia yang berada di laut, baik  sumberdaya  hayati  maupun  sumberdaya  non-hayati.  Sumberdaya  laut  yang  sangat banyak  itu  hanya  akan  dapat  dimanfaatkan  dengan  berkesinambungan  bila  kita mempelajarinya.

Selain  sebagai  sumberdaya,  laut  juga  menjadi  sumber  bencana,  terutama  bagi penguni  daerah  pesisir  dan  pulau-pulau  kecil.  Bagi  Indonesia  yang  memiliki  wilayah  laut yang sangat luas dan pulau-pulau yang sangat banyak, tentu akan besar pula potensi bencana dari laut. Oleh karena itu, dalam rangka upaya melakukan mitigasi bencana alam dari laut, maka mempelajari oseanografi juga merupakan suatu keharusan bagi bangsa Indonesia.